Jumat, 17 Mei 2013

--pagi hari di ruang makan--

Ica :"pagi bu, yah.." *duduk disebelah ibu*
Ibu :"pagi sayang, kamu mau makan apa? biar Ibu ambilkan.."
Ica :"hemm..gak usah bu, biar Ica sendiri aja yg ambil"
Ibu :"yasudah  kalau begitu."
Ayah :"mulai hari ini berangkat sekolah kamu diantar oleh mang ujang dan pulang pun dijemput.."
Ayah :"pulang sekolah langsung pulang. ayah udah gak ijinin kamu ikut club bulutangkis lagi.."
Ayah :"kalau sampai ada yg melanggar, ayah gak segan-segan memberi hukuman.!!"
Ayah :"ayah harap kamu ngerti, karena ayah gak mau ada kericuhan di rumah ini."
Ica :"tapi yah, itu gak adil namanya. aku kan ikut club bulutabgkis itu atas perjanjian ayah sama aku. aku boleh ikut2an bulutangkis asalkan pelajaranku di sekolah gak bermasalah..dan aku udah tepatin janji itu. tapi sekarang? malah ayah yg ingkar janji.!!"
Ica :"aku benci sama ayah, ayah bener2 gak adil,!!" *pergi meninggalkan meja makan dan berlari keluar*
Ibu :"Ica..Ica..!!" *bangun dari kursi*
Ibu :"ayah, kenapa sih ayah sampe segitunya melarang Ica buat ikutan bulutangkis, itukan cita2 Ica sejak kecil yah.."
Ibu :"pokonya sampai matipun, ibu bakalan tetap dukung ica..terserah ayah aja mau berbuat apa,!!*pergi meninggalkan meja makan dan menyusul ica*

--disekolah--
--diparkiran sepeda--

Vina :"hai, ca..!!"
Ica :*merunduk dan mengusap air mata* eh, hai vin.."
Vina :"lo abis nangis ya ca?" *menoreh ke wajah ica*
Ica :"ohh, ehmm.. engga, ini tadi gue kelilipan. debunya banyak banget dijalan..udah yuk ke kelas, ntar telat lagi.."

#to be continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar